bisatidak.blogspot.com

Wednesday, July 30, 2008

Ngopi Doeloe

Akhirnya saya berkesempatan mencoba ngopi doeloe setelah teman saya ini promosi abis-abisan betapa nyamannya tempat ini buat ngopi-ngopi. Walaupun kedatangan saya kali ini lebih untuk makan siang, karena kami datang kira-kira jam 12 siang, dan perut belum terisi oleh apa

pun selain kopi pada saat di rumah. Dari 2 cabang ngopi doloe, yang saya kunjungi adalah yang berlokasi di Jalan Hasanudin.

Pesanan kami adalah ice lemon tea, asam-asam iga, tom yum buntut dan nachos ala ngopi doeloe. All of them are yummy!!!!!! seriously! Saya bukan jenis orang yang mudah terkesan terhadap coffee shop dengan desain interior yang menarik tetapi makanannya biasa-biasa aja. Ngopi doloe is beyond expectation! the food is good, the presentation is not bad either.Dengan range harga kurang dari 20 ribu rupiah untuk main course, rasanya juga cukup terjangkau. The down part of this place, pada saat kunjungan saya saat itu, adalah service nya yang agak lambat, even hanya untuk segelas air putih



setelah menikmati main course yang sangat memuaskan, kami memesan cappuccino, frozen cookies and cream dan frozen caramel!they are not bad at all...dan karena kami dessert lover dan curious dengan bitterbalen tetangga yang bikin ngiri, jadilah ice cream cake dan bitterbalen menjadi pilihan teman minum kopi.

tidak ada satu menu pun yang berharga lebih dari 20 ribu, Move away, Starbucks!!!!!
Tetapi jika anda tidak terlalu suka dengan coffee shop yang banyak abg-nya, mungkin tempat ini harus dihindari :p This place is loaded by college students as they seem to make the best of this place free hotspot

A must visit place for coffee and more, indeed...

Tuesday, May 20, 2008

Raja Melayu

Sebenarnya sudah dari lebaran tahun lalu gw mau review tempat makan ini, waktu itu pas kebetulan ada program 50% dari Visa Mandiri dan impulsive langsung masuk…hehe…tapi sayang waktu itu ga bawa kamera atopun hape yang ada kameranya, makanya minggu lalu pas lewat gw inget mau review lagi dan ambil foto2nya.

Kesan pertama sangat ramah dan profesional, receptionist didepan akan langsung menanyakan berapa orang dan dia akan meng-assign seorang pelayan yang akan melayani kita. Setelah kita ditunjukkan meja mana, kita akan dipersilakan memilih makanan.

Restoran ini khusus menyajikan masakan Sumatra atau Melayu, jadi jangan mengira ini adalah restoran Padang walau bumbu2nya serupa.

Masakan wajib dan merupakan salah satu menu andalannya adalah "Kepala Ikan Kakap", lumayan mahal seharga 60 ribuan satu kepala tapi dijamin puas banget. Selaen ukuran yang besar, bumbunya juga kental dan pedas, disajikan diatas kompor kecil sehingga dijamin tetap hangat selama kita menikmatinya.

Yang kedua yang harus dipesan adalah "Sambal Ganja", karena mungkin di Bandung cuma disini kita bisa mendapatkan sambal berganja ini. Mirip seperti sambal biasa tapi dengan dibubuhi potongan daun ganja. Rasanya segar dan sangat pedas menurut gw, tapi additional daun ganja ini supposed to make your appetite roaring.

Selain kedua menu andalan itu masih banyak lagi menu2 yang mouth watering (sekarang pun gw ngetik , sambil nelen ludah ngebayanginnya), jadi feel free to explore asal jangan kelewatan, karena ini bukan warung nasi, jadi harganya pun ya bukan harga warung nasi. Untuk makan berdua bisa susah gw nentuin harganya, Cuma rata2 gw bedua 100an lah, itu termasuk kepala ikan kakap.

Kemaren cuma dapet 10% disc dari Citibank, dan kalo ada yang punya kartu XL, dapet 10% juga sampai akhir tahun 2008.

Letaknya disebrang mesjid istiqomah, itu di dari jalan Riau, dari arah kantor pos pas ada KFC belok kiri dan ambil sisi kanan mesjid, uda langsung kelihatan disebelah kanannya di pojok.

Selamat nge-GELE yaaaaaaa

Monday, May 12, 2008

Menega Cafe Jimbaran Bali


Waktu ke Bali akhir bulan lalu memang ga nemuin tempat makan yang enak, tapi kesempatan last weekend kesana lagi ternyata berbeda, berbekal petunjuk dari beberapa teman yang sudah sering ke Bali, kami ditunjukkan tempat seafood terenak di Jimbaran Bali, namanya Menega CafePas gw kesana baru jam 16.30 waktu setempat, matahari masih kinclong tapi meja2 masih kosong semua, jadi kita bebas memilih tempat yang bagus, paling deket dengan pantai. Di jimbaran semua cafe mempunyai suasana yang sama, jadi satu-satunya yang membedakan adalah makanan dan pelayanan. Ternyata keputusan untuk datang awal tepat sekali, karena selain bisa memilih tempat, waktu penyiapan makanan pun terhitung sangat lama, sekitar 30-45 menit karena semua masakan di bakar, oh iya, disini kita tidak bisa pilih bumbu, semua dibakar dan dengan bumbu yang sudah ditentukan.

Yang pertama kali keluar tentu saja minuman, kami berempat kebetulan memesan minuman yang sama, es jeruk. Ga tau karena terbawa suasana atau bagaimana tapi rasa es jeruk ini bener-bener segar, manisnya pas dan kematangan jeruknya juga pas. Tapi satu gelas tentu tidak cukup, apalagi dengan menunggu masakan yang cukup lama.
Akhirnya setelah menunggu lama dan mengisi waktu dengan jeprat-jepret along the beach, makanan datang juga. Semuanya dibakar, ikan bakar ini kulitnya bener2 tempat berkumpunya bumbu, kenyal, tidak keras, aroma bakar sangat terasa namun daging tetap putih bersih dan matang merata. Sayang gw lupa ini ikan apa.

Kepiting.....nyammm....this is the reason I came here, dua kepiting telor yang dibakar sempurna. Cara bakarnya dengan membagi kepiting menjadi dua bagian, tempurung dan badan, tidak seperti biasanya yang kepiting dipotong menjadi dua bagian, bagian badan tetap utuh. This might be the best crabs I've ever tasted.
Kerang bakar...ini menu wajib yang membuat Menega terkenal, dan memang dengan alasan yang sangat tepat. Kerang-kerang ini dibakar dengan bermandikan bumbu seafood yang khas menega, sehingga bumbu ini tetap menempel dibagian dalam kulit kerang dan sebagian menimbulkan bagian-bagian gosong yang liat, tapi inilah yang membuat kerang bakar ini menjadi superb.

Udang bakar....bukan yang terenak tapi ditemani dengan kepiting dan kerang yang mantab...dia jadi kebawa enak.

Total yang kami berempat pesan adalah :
- 6 Es jeruk dan 1 Jus Semangka plus 1 botol air mineral
- 1 kg Kepiting (2 ekor)
- 2 kg kerang (sekitar 20 biji)
- 1/2 kg udang (6 ekor)
- 1 kg ikan (1 ekor tentunya)

Itu juga masih berlebihan, total habis 311rb, disc citibank visa 10% jadi 280rb. How bout tat? Jadi pengen ke bali lagi buat makan disini....hmmmmm


So....siap pergi ke BALI?!?!? Kalo berminat bisa hubungi gw di kemaltaba@gmail.com hihihihi....serius, bini gw punya travel dan dia bisa nyediain paket dengan harga hemat...udah terbukti banyak yang puas kok...hehe...maap kalo ngiklan :p

Tuesday, April 22, 2008

Evieta Klappertaart

masih dalam perjuangan mencari Klappertaart yang enak diBandung. Kali ini saya nyobain Klappertaart-nya Evieta yang mudah ditemukan di sekitar outlet JETSET atar MM di Jalan Dago. Selain 2 tempat ini Evieta Klappertaart ada di jl. Imam Bonjol no 18 dan di outlet STAMP jl RE. Martadinata.

Karena ini pertama kali-nya saya mencoba Evieta, maka saya membeli ukuran cup kecil seharga 10rb rupiah (hmmmm, 1000 lebih mahal daripada Den Haag so it's better be as good as Den Haag or even better! :p)
Rasa yang saya coba tentu saja original. Secara bentuk ya standard klappertaart, tidak ada yang istimewa.
Secara rasa, biasa saja juga ternyata! Biasa saja dalam artian enak banget juga engga, dibilang tidak enak juga engga. Kelapanya tidak terlalu tua, tetapi juga tidak bisa dibilang kelapa muda. Rum-nya juga cukup terasa walaupun agak kurang nendang,yang kurang menurut saya adalah texturnya. Textur-nya kurang lembut untuk ukuran Klappertaart, terlalu kasar. Dibandingkan dengan Den Haag, tentu saja saya akan memilih Den Haag, walaupun secara harga tidak signifikan berbeda, tetapi secara rasa dan textur, rasanya Den Haag lebih pantas jadi pemenang.

Monday, April 21, 2008

Cireng Bandung Isi


Selain pecinta cilok, saya juga pencinta cireng Isi. Hmm..kayaknya semua yang terbuat dari aci saya doyan ya? Nah cireng Isi rasanya enak banget karena tidak sekedar cireng tetapi ada berbagai macam pilihan isi dari kacang pedas, kornet pedas, ayam pedas, sosis pedas, keju dan kacang tidak pedas! Jadi tidak hanya sekedar cireng biasa.Bentuknya tergantung dari jenis rasa yang dipilih, ada bentuk hati, bulat ,segitiga dsb. Cukup kreatif siy saya bilang si pencipta cireng isi ini

Nah menurut saya Cireng Bandung Isi ini adalah franchise. Mengapa demikian? karena di tiga tempat yang saya tahu semuanya membawa si spanduk hijau ini beserta menu pilihan yang sama. Tiga tempat yang saya tahu adalah di dipati ukur depan Unpad, di jalan pahlawan dan jalan bungur (lagi-lagi ini arah menuju rumah saya :D). Harganya mulai dari 750-1000 rupiah. Cireng ini paling enak di santap selagi panas, karena kalo udah dingin ya masih enak siy...cuman lebih enak kalo lagi panas aja makannya.

Sebenernya selain si Cireng Bandung Isi ini ada beberapa pedagang cireng Isi yang membawa bendera franchise lain. Cuman saya belum sempet nyobain secara tiap beli cireng isi selalu si hijau ini, karena selain enak, murah dan tempatnya tidak jauh dari rumah saya :)

Sunday, April 20, 2008

Malang : Cafe Melati Hotel Tugu



Before I write anything...I just gotta let u know that this place serves the best hotel food ever that makes u wanting more n more n more.....

Boutique Hotel Tugu Malang katanya adalah hotel paling bagus yang ada dimalang...well, room wise gw bilang masih sekelas bintang 2 ato 3 lah ya, tapi hotelnya sendiri yang keren, banyak barang-barang antik, ruang2 rahasia (karena susah ditemuin kalo ga bener2 merhatiin ada lorong2 kecil yang panjang), eksotik indonesian atmosphere, pelayan yang ramah (day 2 semua karyawan udah nyapa nama kita), dan makanan yang sekelas dengan resto2 terkenal lainnya.
gw ga kan ngebahas tentang hotelnya, jadi langsung ke makanan yang gw coba :

Pecel Pincuk Tugu

Dengan piring tembikar diameter 60cm, ini merupakan makanan tradisional porsi bule, nasi dibungkus daun pisang, bumbu pecelnya home made, bukan yg uda jadi dari supermarket, peyek kacang yang supergede dan empuk, ayam goreng plus gepuk. Rasanya? seperti makan di warung khusus yang jual pecel...phuntastis!!!


Sop Buntut Tugu
Daging sapi yang dipakai bener2 yang bagus dan empuk, daging dan tulang dimasak dengan api kecil (tapi jadi lama nunggunya) sehingga bumbu meresap sampai kedalam tulang dan sumsum tulangnya, kuah sop yang dominan asam terasa sangat segar, tidak ada aroma eneg yang biasa ada di sop buntut umumnya.



Pisang Goreng Ice Cream
Untuk menu sore sambil nikamatin udara dingin malang di pinggir kolam, ice cream paling cocok, dan pisang goreng ice cream ini penyajiannya sangat lengkap (termasuk kulitnya juga dikasih sebagai hiasan), terdiri dari 3 lembar pisang goreng yang weeenak, satu scoop ice cream, potongan gula merah, klapa muda, rambutan, 3 potong semangka dan 2 potong melon. Tapi nunggunya itu loh sing luaaammaa, 30 menit ada kali cuma nungguin pisang goreng.

Bebek Goreng
Jangan pikir yang dateng bakal sepotong bebek goreng, nope, dengan piring yang sebesar piring pecel pincuk, ditambah bebek setengah ekor (yap, duck cut to half), sama sambel dadakan, bener2 puas, dagingnya empuk, sayang mulut gw dah kecapean ngunyah dan gigi agak sakit, jadi ga abis...hiks.

Gurame Goreng
Yang ini beneran porsi buat dua orang, guramenya gede banget, pake sambel dadakan juga seperti bebek goreng, rasanya biasa sih, enak tapi masih lebih enak yang di jabar.

Tea Time Snack
Tiap jam 4-6 sore hotel tugu menyediakan free tea time snacks di teras lantai 2. Disini merekan menyajikan berbagai minuman dan jajanan traditional seperti beras kencur, kunir asem, lemper, bubur kacang ijo, jemblong, dan masih banyak makanan pasar laen yang berwarna-warni yg gw ga tau namanya, bukan yang terenak, tapi karena grAatis dan tempat yang nyaman, jadi ya enak aja.

American Breakfast
Hati-hati pesen sarapan disini, pasti ga abis, modelnya ala carte, bukan buffet. Satu paket American breakfast isinya : Hot drinks, fruit platter (huge one), pasty bucket (isi 8 roti manis berbagai rasa), cereal with fresh milk, Steak/Eggs…I never finished my breakfast…too much for a guy like me.

Tinggal di hotel ini uda lengkap deh, nyaman, mo cari makanan enak banyak (sayang mahal...hiks), hunting foto (banyak objek menarik), cari kerajinan tangan, oleh2, bakery, kolam renang, spa, dll, dll....tapi sayangnya lokasi di Malang, kalau sengaja ke malang cuma buat stay di Hotel Tugu keknya buang2 duid, jadi kalo pas kebetulan kemalang, mampir ke hotel tugu, walo cuma buat liat2 atau foto2 mereka sangat welcome banget kok, ini salah satu benda kuno yang bisa difoto, lukisan putri sang juragan tebu pemilik rumah kuno ini...spooky enuf?! gw bukan mo provokasi, tapi lukisan ini adalah replika, bbrp taun lalu gw kesini moto lukisan aslinya pake hape (both me n my boss) semua foto ga bisa kebuka (I took 4 pics and he took 1), filenya ada, tapi ga bisa kebuka smua...hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Nah kalo yang sebelah kiri ini foto kuntilanak bencong....yang mana kunti bencongnya?!?!? take a wild guess....heheh...
Beberapa foto adalah sumbangan kun...eh Rendy Bee with his brand new TouchScreen Sony CyberShot T2....yeaaaaaaaaaaa.....

Wednesday, April 16, 2008

Roemah Kebun

Roemah Kebun family resto, sore ini penuh banget, mungkin karena program 50% off dari Visa Mandiri, and tats the reason my wife dragged me. Begitu masuk kesan mewah dah kerasa, ada reception desk didepan dan makanan sunda di sajikan didepan. No, gw lagi ga ngincer makanan sunda karena untuk dapetin diskon pake visa minimal 150 rb, mo makan berapa banyak gw?!?!?

interiornya looks cozy banget, di bagian tengah ada kolam dan ditengahnya ada motor red harley dipajang dan panggung live music. I picked the green sofa at the back coz it seems comfy (and I regret it...will explain it later)

Kebfar's wonder steak
Special imported daging sapi has dalam panggang ala rumah kebun disajikan dengan saus gravy, kentang bakar keju, brokoli, wortel jagung manis, tumis jamur dan keju mozzrella bakar.

Penyajiannya lumayan menarik oke, gw pesen yang medium, kenapa? karena gw suka dan bisa menunjukkan kemampuan sebenarnya dari seorang chef....and he/she failed me. Steak yang harusnya medium lebih mirip dengan welldone di luar dan mentah didalam, terlalu besar apinya atau memang buru-buru chef nya. Rasanya aneh banget, terlalu liat sampai susah dipotong, sementara kentang nya pun bagian dalam masih sangat mentah dan keras. Rasa overall? skala 1-10 terpaksa gw kasi 4

Crisp chili salmon
Panggang norwegian salmon, tumis jamur,cabe kering rempah dan keju mozorella bakar, disajikan dengan salad segar, kentang bakar keju dan saus bbq

Sama kasusnya sama steak gw, kebesaran api sehingga kulit luar salmon terlalu menciut dan sangat liat, dan yang paling fatal adalah aroma amis yang sangat kuat, gw cuma nyicipin sepotong kecil tapi sampe rumah ga ilang aromanya ditenggorokan. score sama aja....4 deh, masih lebih enak makanan hotel bintang 5.

Satu lagi yang nilai negatif adalah sofa-nya.....stay away from the green sofas. Gw ga tau apa yang ada dipikiran desainernya, tapi yang pasti ini bukan sofa untuk tempat makan, karena tangan kursinya teramat sangat tinggi, jadi kalau mau makan either lo maju kedepan kek orang bego karena pantat cuma nempel dikit di sofa atau lo naro tangan lo di tangan sofa yang super tinggi dan terlihat lebih bego lagi kek orang2an sawah?!? gw pilih yang pertama sih.

Ga semuanya jelek sih, mereka punya fasilitas yang mayan lengkap, seperti ada meeting room dan boutique didalam resto, ditambah makanan lokal seperti makanan sunda dan bakmi semarang sepertinya enak, gw lom nyoba, tapi yang pasti dun order western food, I ordered their most expensive one dan ga ada yang bener satupun.

Lokasinya di jalan riau ujung dekat jl. pelajar pejuang, pas disebrang kafe bali setelah perempatan jl. anggrek (dari arah dago).


Tuesday, April 15, 2008

Asal Usul Martabak di Indonesia : Must Read

Pernah pengen tau asalnya martabak gimana? dan kenapa namanya bisa beda-beda di tiap kota? seperti martabak manis (Jabar/Jakarta), Kue Bandung (Semarang), Terang Bulan (Surabaya).

Tau ga kalo martabak aslinya yang bernama moortaba dari India itu ga ada mirip2nya sama martabak kita sekarang?

Tau ga pusat penyebaran ajaran martabak ini berasal dari daerah Lebaksiu kabupaten Tegal?


Kalau pengen tau klik Link Ini

Monday, April 14, 2008

Kripik Setan

Setannnnnn...pedes banget kripiknya!!!! kira-kira itulah asal muasal nama si kripik singkong rasa pedas ini. Ini perkiraan saya doang loh..masalah sejarah asli nya gimana saya kurang tau. Sebenernya ini adalah kripik singkong biasa, yang membedakan itu adalah PEDES-nyaaa.... karena saking pedesnya bisa ampe bikin mules-mules. Jadi tolong dicatet, jangan pernah menjadikan kripik ini sebagai sarapan pagi, karena yang ada kejadiannya bisa ke toilet seharian :p. Nah bedanya dia dengan kripik balado adalah kripik ini tanpa minyak cabe, yang ada justru bubuk cabe merah. Pedesnya menurut saya sih amit-amit pedesnya..bisa bikin ampe meler, tapi justru itu yang bikin ga pengen berenti. Sekali nguyah jadi pengen terus, padahal pedesnya udah ga tahan tapi tetep aja dicemil.

Saya cuman tau satu tempat yang menjual kripik setan ini, di Gramedia Jalan Merdeka. Nah kalo masuk dari depan di sebelah kiri toko buku Gramedia itu ada kios-kios kecil yang menjual makanan, dari kentang goreng sampai Cone-nya McD. Kios yang menjual kripik setan ini yang paling ujung dah. Kios ini emang menjual makanan dan minuman ringan. Kripik ini cuman dijual dalam 1 ukuran dengan harga 3,000 rupiah per bungkus. Murah kan? Buat orang yang suka ngemil dan pedes, kripik ini HARUS DICOBA!!!!

Bebek Goreng Sambal Bawang


Sapa penggemar bebeeeeeekkkkkk??????? yang pasti gw...hueheheh....dari roasted duck ala oriental sampe bebek2 pinggir jalan. Nah, biasanya gw paling suka bebek goreng dari surabaya ato bebek Yogi kebun jeruk JKT. Ternyata ga perlu jauh2 karena di Bandung juga ada yang lebih enak dari yang gw sebutin tadi.
Bebek Goreng Sambal Bawang ini letaknya di daerah SMU 3 / SMU 5 / Taman Lalu Lintas, di Jl. Kalimantan No.4. Sebenernya gw dah sering lewat tapi lom sempet mampir, baru tadi aja karena keingetan pas lagi cari makanan di daerah sana. Bedanya sama bebek Yogi yang ini lebih fresh karena langsung goreng, spt bebek yogi jaman dulu sebelum sekarang yang uda siap saji. Trus kalau bebek yogi andalannya sambel mangga, kalau ini adalah sambel bawang. Kita bahas satu2 ya:

Porsi bebek goreng ini termasuk (Rp. 11.000,-) :
- Bebek goreng (pastinya), digoreng dengan garing tapi tidak kering sehingga dagingnya masih ada (kebanyakan daging dah garing banget) dan empuk, bumbu menyerap sampai ketulang-tulangnya, buat yang hobi nggrogoti (isep2 dan gigit2) tulang, ini bener2 nikmat loh (satu porsi satu bebek, bukan dua seperti di foto..hehe)
- Sambel Bawang yang terlihat seperti sambel hijau, covered with oil, gurih sama pedasnya pas.
- Minyak gule, ini seperti minyak bumbu warna kuning buat dicampur sama nasi supaya nasi lebih pulen dan gurih.

Selain bebek goreng tadi gw juga pesen es tape ketan (Rp. 5.000,-), minuman yang seger banget pake tape ketan ijo. Sebenarnya disini masakan andalan adalah Oseng-oseng Mercon, sayang tadi keabisan, lusa deh gw balik lagi pesen mercon :p

Tempat ini udah pasti bakal jadi tempat langganan buat gw, karena selaen makanan minumannya enak dan terjangkau, pelayanan juga bagus dan orang2nya jujur, tadi gw ketinggalan handphone langsung dikejer sampe tempat parkir sama pelayannya.

Buat yang kebandung dan doyan bebek ato mercon (daging sapi kok, bukan mercon beneran), tempat ini hukumnya WAJIB buat dikunjungin.

Sunday, April 13, 2008

Den Haag Klappertaart

oleh-oleh dari Bandung kali ini adalah Klappertaart, kue belanda yang dipopulerkan oleh masyarakat Menado.
Anyway, buat yang belum tau Klappertaart, ciri khas kue ini adalah kelapa mudanya dan rhum. Kalo gak ada rhum-nya rasanya ada yang kurang. Bentuk dan teksturnya seperti custard, dan harus menggunakan sendok kalo memakannya

Nah tadi siang, saya nyobain Den Haag Klappertaart yang berlokasi di jalan cihampelas sebelah kiri, di seberangnya x-trans. Yang saya cobain adalah klappertart dingin original (ada rasa-rasa yang lain sih, tetapi selama ini semua klappertaart yang saya coba hanya rasa original, males nyobain yang lain-lain :p). Di Den Haag ini tersedia klappertaart dingin dan klappertaart kering. Bagi yang tidak suka rhum, klappertaart kering boleh dicoba dan katanya lebih tahan lama.
Ukuran yang saya coba adalah cup, harganya Rp 9,000. Boleh dibilang Den Haag cukup generous dalam memberikan kelapa-nya, walaupun yang saya makan kelapa-nya agak terlalu tua, tetapi rhum-nya mantap!!! Boleh lah dicoba, tetapi kalo tinggal di Jakarta, ada yang lebih enak, namanya Hanna's Klappertaart, so far this is the best klappertaart i've ever tasted!!! walaupun harganya lebih mahal dari Den Haag :p

Friday, April 11, 2008

Semarang : Perfect Day


Post kali ini berlabel Far Beyond, karena jauh di luar Bandung, yaitu di Semarang.


Kenapa gw bilang hari ini adalah a perfect day? karena lotsa good thing yg gw dapet hari ini. Pertama gw dapet kamar di Gumaya Tower Hotel, Hotel ***** paling baru dan punya internet broadband (beneran 3mbps) 24 jam di kamar...GRATISSSSS...terus semua kerjaan gw beres dan looking forward for the good follow ups, dan yang paling menyenangkan adalah wisata kuliner hari ini. Ga banyak sih, cuma semuanya enak, sayang gw ga bawa kamera dan hape ketinggalan di hotel jadi ga bisa foto, terpaksa foto2 ambil dari Internet. So...enjoy :

07:35
I was hoping to have a breakfast with my salesman, tapi dia sms katanya masih ngurus orderan, ya sud jadi gw sarapan sendiri di resto hotel. Wasn't looking forward for breakfast karena biasanya makin banyak bintang makin dikit bumbunya, jadi dengan malas gw turun ke resto dan ambil seadanya. Kwetiauw goreng, paprika goreng, sosis, omelet sama ayam suwir....but to my surprise, semuanya enak, kek makan di warung-warung ato direstoran beneran (gw ga pernah nganggap resto di hotel itu beneran, cuma figuran to sucks our money dengan makanan yg terlihat lucu tapi ga lucu pas masuk mulut), I think I'll order room service later.

10.50
Sebelum jumatan, habis visit di hospital, salesman gw nanya mo makan jajanan warung ga, gw sih oke aja secara dia bilang ini adalah gorengan paling enak selama hidupnya. Gw dibawa ke lantai 2 gedung penyakit dalam RS.Dr.Kariadi, ga terlihat seperti warung, cuma ruangan kecil seperti dapur sama ada ibu2 lagi sibuk ngegoreng tempe, bala2, tahu sama perkedel jagung. Gw ambil empat potong (gede2 loh), ambil sambel ulek kering (cabe plus garem di ulek) sama campur kecap manis, hasilnya jadi mirip batagor. Ditambah sebotol teh botol (akhirnya jadi 4 botol, kepedesan), dan ini memang bener2 gorengan terenak yang pernah ada. Gurihnya pas, keringnya jg pas, sambel kecapnya perfecto banget. Kalo ke semarang ini bakal jadi jajanan wajib gw.

14.30
Gorengan tadi siang rupanya ga bertahan lama, jam 2 siang perut dah mulai nendang lagi, kali ini I decided to try some real deal. I asked what is the most beautiful resto in semarang, dan petugas hotel nunjukin Rinjani Review Cafe, and so I took a taxi there. Sampe sana ternyata lagi ada artis, mboh siapa tapi katanya sih Slank, karena seluruh bagian dalam resto penuh sama wartawan. Dun like all the buzz so I moved to the terace, and it turned out to be a good decision. Teras nya nyaman dengan udara terbuka, pemandangan ke arah lembah overlooking at the airport near the beach line. Gw tanya ke pelayannya what's their specialty dan dia bilang yang diliput di wisata kuliner indosiar sih IGA BAKAR MADU, gw ga pernah mau pusing liat menu so I ordered it plus lime squash. Ga salah ini diliput di indosiar, Iga bakar madunya enak, walau bukan terenak, tapi sangat memuaskan. Yang kurang cuma sambelnya, dia kasih sambel ABC, it wud be nice if I have a Konro Sauce. Penyajiannya juga ga kalah bagus...worth every rupiah I spent (gian ntar yang bayar kantor juga...huehehe).

16.25
Masi penasaran sama lunpia gang Lombok, gw minta supir taxi buat nyimpang dulu sebelum balik ke hotel. Sampai sana ternyata sudah mau tutup, cuma dapet satu besek (isi 10) sama makan satu disana. Nothing beats lunpia gang lombok, ditambah lokasi didaerah tua china town, deket kuil dan disamping sungai (ga bau), jadi lebih nikmat. Rebung didalemnya juga ga bau, dan saosnya yang coklat kenyal itu yang paling enak, makan pake daun bawang sama cengek....mantappppsss. Cuma sekarang dah mahal, jadi 8rb per biji, 2 taun lalu masi 6rb.

17.40
Penasaran sama tahu pong, coba nelusurin daerah hotel di jalan majapahit cari tau seperti apa tahu pong, tapi setelah sampai di tempat tahu pong ternyata ini termasuk makanan berat. bukan cemilan seperti yg gw kira dan perut gw dah terlalu penuh. Keknya gw skip dulu tahu pong buat next visit.

Keknya hari2 kedepan gw bakal sering ke luar Bandung, jadi bakal lebih banyak liputan Far Beyond daripada liputan lokalnya. Next week ke Malang, minggu depannya lagi ke Bali, mg depannya ke Jogja, mg depannya Semarang lagi, terus minggu depannya lagi ke Makasar, dan mg depan setelah itu ke Bali lagi....capek deh

Sunday, April 06, 2008

Jajan Cilok

Cilok = aci dicolok, adalah salah satu jajanan bandung fave saya. spare me for giving another shot in writing in bahasa :D
aci (tepung tapioka) dibuat untuk berbagai jenis cemilan/jajanan di bandung. dari cimol (aci di emol), cilok dan cireng semuanya terbuat dari aci. yang berbeda hanyalah proses memasaknya dan bumbunya.
Sekarang saya mo ngomongin cilok karena itu yang cemilan yang paling sering saya makan dan terakhir saya makan pas ke bandung dan secara gak langsung saya menemukan tempat cilok enak yang baru. Cilok emang dijual dimana-mana, tapi rasanya beda dan harganya juga beda. Ada yang aci polos doang tanpa ada rasa gurih, ada yang diisi telor, ada yang kecil tapi juga ada yang gedean. Harganya pun bervariasi, dari 100 rupiah per biji, ampe 1000an. tergantung isi dan tempat belinya, kalo beli di deket outlet (mis. rumah mode), cilok yang biasanya cuman 100 rupiah bisa jadi 200, bahkan 500 rupiah.

cilok biasanya dijual dengan berbagai jenis saos juga. ada yang pake saos tomat doang, ada yang pake saos tomat plus kecap,dan ada yang pake saos kacang pake sambel- ini yang paling enak!!!!!! menurut saya, si pecinta cilok. saos kacangnya gurih, agak lebih cair dari bumbu siomay, trus kalo mo pedes, bisa minta tambahin sambel pedas (bukan saos sambel, tapi sambel beneran!). ada 3 tempat yang saya tahu ( ditempat lain juga ada kali yee...), menjual cilok paling enak : di depan Paris Van Java (PVJ) pas kita keluar parkiran itu kan banyak pedagang kaki lima, nah ini pas keluar dari bayar parkir, terletak di sebelah kiri bahu jalan. disitu rasanya siy cuman ada 1 tukang cilok, dan itu cilok pertama yang saya akui emang enak, dan ini suka buka ampe malem.
Tempat kedua, terletak di depan Yogya Dept Store di Terusan Pasteur, pas di depannya ada tukang cilok yang selalu nongkrong di depan situ, biasanya siy suka rame, dan kudu sabar menanti juga. Tapi worthed kok.
Tempat ketiga, ini paling susah dicari kecuali tinggal di daerah ini. Buat saya jalan ini sering dilalui karena arah menuju rumah saya. Landmark paling mudah mungkin Graha JPS, nama jalannya jl Cipedes Tengah, kalo dari jalan Terusan Sutami belok kiri,di sebelah kanan jalan. Nah di sepanjang jalan itu cuman ada 1 tukang cilok, yang menurut saya siy salah ambil posisi jualan secara di tempat itu sepi, kecuali buat orang lalu lalang yang tinggalnya di sukamulya, babakan jeruk, dan cipedes. Padahal asli enak ciloknya, dan murah cuman 100 rupiah per biji.

Ada 2 cara makan cilok :
1. cara standar : dimasukkin dalam plastik oleh si tukang cilok kemudian dikasih tusuk lidi untuk makan
2. cara rada gak biasa (inventornya adalah Chubbytong) : minta si tukang cilok untuk mengikat plastiknya (tidak perlu tusuk lidi), kemudian dikocok-kocok (gak perlu dikocok oleh tukang cilok, cukup di kocok sendiri) agar bumbunya tercampur dengan rata, kemudian gigit ujung plastik dan tinggal dimakan tanpa bantuan tusuk lidi.Cara ini lebih praktis jika dilakukan pada saat sedang nyetir mobil, karena kalo pake tusuk lidi, membutuhkan 2 tangan.

Racik Desa : Limbangan

 

Buat orang Bandung weekends are the worst possible time to find some place to eat and relax, jadi pilihan adalah keluar kota, NOT LEMBANG, ke Lembang during weekends sama aja bunuh diri, either mati kelaparan sebelum nyampe ato mati kelaparan turun dari Lembang. So...yang paling make sense adalah go to the opposite, which is East. Ke arah timur ada beberapa pilihan seperti Sumedang, Garut, Limbangan, Jatinangor, Kuningan, Cirebon, Semarang, Jogja, Surabaya dan tentu saja...BALI...just kidding...heheh.
But seriously, coba ke Limbangan, arah ke Garut (Bandung>Jatinganor>Rancaekek>Limbangan/Garut) tapi setelah lewat rel kereta dan ketemu dua cabang (kanan naik ke Garut, Kiri turun ke Limbangan) ambil ke kiri. Jarak 100 meter dari cabang tadi arah Limbangan sudah ada resto strawberi besar, Ini juga enak, tapi pelayanan buruk dan kurang praktis karena lokasi Saung (ruang lesehan kecil tempat makan) naik turun, susah kalau bawa orang tua, kasian maksudnya.
Terus aja sekitar 3 km akan ketemu di sebelah kiri "RACIK DESA", tempatnya masi baru, tapi tempatnya paling nyaman diantara yang lain.
Resto ini spesialisasinya, like the others, adalah strawberi. You should order "sambal strawbery" sama sate kambingnya....dijamin Mankyusssssssssssssss (copyright Wisata Kuliner). Selain itu both gurame bakar sama gurame goreng nya bener2 bikin lo ngacay (sundanese temrm of drooling). Wat more?!?....Nasi liwet yang super enak dan lengkap dan masih banyak lagi menunya.
Other than food, Racik Desa punya fasilitas outbond seperti petik kebun strawberi, flying fox (in my case it wud be flying bull), dan masi banyak aktifitas fisik lainnya (dunno the names). Bring your camera, it's a must, pemandangannya bagus, foto2 diatas juga itu gw ambil pake kamera infra red...jadinya serem tapi...hihihi...
Harga?!? gw kmaren 5 org dewasa + bayi 1 bulan, smua gragas (javanese term for rakus), abis 280 ribu...gimana?
Posted by Picasa

Co-Author Jajan di Bandung

Sebagai salah satu usaha untuk membuat blog ini tetap update, maka saya memberikan usul agar pemilik blog ini mencari kontributor. karena alasan si fatman, dia menghadapi kesulitan untuk mengupdate blog ini lebih sering karena tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi yang sudah menyita sebagian besar waktunya. tidak di-update bukan berarti fatman berhenti mengunjungi tempat-tempat jajan di Bandung. Mungkin frekuensi berkurang sedikit, tetapi menuangkannya dalam bentuk tulisan lah yang menjadi masalah.

Dan akhirnya keluarlah ide bahwa saya si pemberi ide mengenai kontributor, juga menjadi kontributor itu sendiri dalam usaha membuat blog ini lebih "hidup" dan tidak terabaikan seperti sebelumnya. Saya tidak tinggal di Bandung, tetapi cukup sering pergi ke Bandung 1-2x dalam sebulan dan dalam perjalanan tersebut selalu ada waktu yang saya habiskan mengunjungi tempat makan dan jajan di bandung. Semoga pengalaman tersebut bisa membuat saya menjadi kontributor yang lebih aktif untuk blog ini :)

Wish us luck, folks!

cheers
-Bijuk-

Saturday, April 05, 2008

Sister Blog : Jalan di Bandung


No, it's not my sister's blog, it's my best friend's and He's absolutely not my sister..hehe..
The thing is, he found out that this blog has made it to #1 in Google (YEAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....ehm) and he has this idea of making another clone but focusing on places to hangout while you're in Bandung. I hope his blog wont be neglected as mine here....hehehe...

VISIT JALAN DI BANDUNG